Al-Kindi |
Al-Kindi dilahirkan di Kufah tahun 185 H/801 M dan meninggal di Baghdad tahun 256 H/ 869 M. Ia adalah filsuf besar pertama Arab dan Islam. Nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’qub bin Ishak bin Sabah bin Imran bin Ismail bin Muhammad bin al-Asy’ats bin Qais al-Kindi. Nama al-Kindi berasal dari nama salah satu suku arab yang besar sebelum Islam, yaitu suku Kindah. Ayahnya bernama Ibnu as-Sabah pernah menjabat sebagai gubernur Kufah pada masa al-Mahdi (755–785 M) dan Harun al-Rasyid (786–809 M). Kakeknya, Asy’ats bin Qais, dikenal sebagai sahabat Nabi Muhammad SAW. Kalau nasabnya ditelusuri, al-Kindi juga keturunan Ya’rib bin Qathan yang berasal dari daerah arab bagian selatan dan dikenal sebagai raja di daerah Kinadah.
Mengenai pendidikannya di
waktu kecil dan guru-gurunya yang telah mengajar ilmu pengetahuan sampai kini
tidak diketahui dengan jelas. Tetapi sebagai seorang yang tumbuh dan dibesarkan
di Kufah yang merupakan pusat perkembangan ilmu, khususnya ilmu kimia, dan
dibarengi dengan kecerdasan dan semangatnya dalam menggali ilmu pengetahuan,
maka tidaklah mengherankan bila al-Kindi berhasil menguasai banyak ilmu
pengetahuan. Ada suatu riwayat menyebutkan bahwa ia pernah tinggal di Basrah
dan belajar di Baghdad ketika ia telah dewasa, serta mendapat lindungan dari
Khalifah al-Ma’mun (813–833 M) dan Khalifah Mu’tasim (833–842 M). Sebagai orang
yang beraliran Mu’tazilah, maka ia mulai belajar filsafat di Baghdad, dan pada
masa itu adalah masa penerjemahan buku-buku yunani dan al-Kindi juga turut
aktif dalam gerakan penerjemahan itu.
Al-Kindi hidup di peristiwa
mihnah yang memperdebatkan tentang kemakhlukan al-Quran. Dan ia mengadopsi
pemikiran Mu’tazilah. Dan ia juga banyak berhubungan dengan khalifah diwaktu
itu,khususnya al-Mu’tashim khalifah kedua bani ‘Abbas yang beraliran Muktazilah
yang menjadikan Aqidah resmi bagi pemerintahan. Al-Kindi adalah fisuf yang
berbangsa arab dan dipandang sebagai filsuf muslim pertama. Memang, secara
etnis al-Kindi lahir dari keluarga berdarah arab yang berasal dari suku Kindah,
salah satu suku besar dari daerah jazirah arab selatan. Di antara kelebihan
al-Kindi adalah menghadirkan filsafat yunani pada kaum muslimin setelah
terlebih dahulu meng-Islamkan pikiran-pikiran asing tersebut.
Al-Kindi telah menulis
hampir seluruh ilmu pengetahuan yang berkembang pada saat itu. Tetapi di antara
dari sekian banyak ilmu, ia sangat menghargai matematika. Hal itu disebabkan
karena matematika bagi al-Kindi adalah mukadimah bagi siapa saja yang ingin mempelajari
filsafat. Mukadimah itu begitu penting sehingga tidak mungkin bagi seseorang
untuk mencapai keahlian dalam filsafat tanpa terlebih dahulu menguasai
matematika. Matematika disini meliputi tentang bilangan, harmoni, geometri, dan
astronomi. Tetapi yang paling utama dari seluruh cakupan matematika disini
adalah ilmu bilangan atau aritmatika karena jika bilangan tidak ada, maka tidak
akan ada sesuatu apapun. Disini kita bisa melihat samar-samar pengaruh filsafat
Pitagoras.
Dalam
matematika, ia menulis empat buku tentang sistem bilangan dan
meletakkan dasar dari sebagian besar aritmatika modern. Tidak diragukan sistem
angka Arab sebagian besar dikembangkan oleh al-khawarizmi, tetapi al-Kindi juga
membuat kontribusi yang kaya untuk itu. Dia juga memberikan kontribusi untuk
geometri bola untuk membantu dirinya dalam studi astronomi. Ia telah
menghasilkan beberapa buku mengenai sistem penomoran, yang kemudian menjadi
dasar aritmatika modern. Selain itu, al-Kindi juga memberikan kontribusi besar
dalam bidang geometri bola, bidang yang sangat mendukungnya dalam studi
astronomi. Bersama al-Khawarizmi dan Banu Musa bersaudara, ia diberi tugas
menerjemahkan karya-karya filosof Yunani dalam bahasa Arab oleh Khalifah
al-Makmun.
Dalam
kimia, ia menentang gagasan bahwa logam dasar bisa diubah
menjadi logam mulia. Berbeda dengan pandangan alkimia yang berlaku, ia tegas
bahwa reaksi kimia tidak bisa membawa transformasi elemen. Dalam fisika, ia
membuat kontribusi kaya untuk optik geometri dan menulis buku tentang itu. Buku
ini kemudian dengan pedoman yang disediakan dan inspirasi bagi ilmuwan
terkemuka seperti Roger Bacon.
Dalam
pengobatan, kontribusi utamanya terdiri dari fakta bahwa ia adalah
orang pertama yang secara sistematis menentukan dosis untuk administrasi yang
terdaftar dari semua obat yang dikenal pada waktu itu. Hal ini diselesaikan
pandangan benturan-ting yang berlaku di antara dokter pada dosis yang
menyebabkan kesulitan dalam menulis resep.
Sangat sedikit yang
diketahui pada aspek ilmiah musik di zamannya. Ia menunjukkan bahwa berbagai
catatan yang bergabung untuk menghasilkan harmoni, memiliki lapangan khusus
masing-masing. Dengan demikian, catatan dengan terlalu rendah atau terlalu
tinggi pitch yang adalah non-pleatant. Tingkat harmoni tergantung pada
frekuensi catatan, dll Ia juga menunjukkan kenyataan bahwa ketika suara
diproduksi, itu menghasilkan gelombang di udara yang menyerang telinga-drum.
Karyanya berisi notasi dalam menentukan pitch.
Dia adalah seorang penulis
yang produktif, jumlah buku yang ditulis oleh dia adalah 241, yang menonjol
antara yang dibagi sebagai berikut:
Astronomi 16,
Aritmatika 11, Geometri 32, Kedokteran 22,Fisika 12, Filsafat 22,
Logic 9, Psikologi 5,
ar, d Music 7.
Filsafat al-Kindi adalah
mencari kebenaran dengan menggunakan filsafat merupakan usaha paling tinggi dan
mulia terutama tentang filsafat metafisika yaitu guna mengetahui kebenaran.
Sebab kebenaran dari segala kebenaran yaitu yang maha satu / Allah.
Corak dan bentuk filsafat
al-Kindi tidak banyak diketahui karena buku-bukunya tentang filsafat banyak
yang hilang. Baru pada zaman belakangan, para peminat filsafat menemukan kurang
lebih 20 risalah al-Kindi dalam tulisan tangan. Mereka yang berminat besar
menelaah filsafat Islam, baik kaum orientalis barat maupun orang-orang Arab
sendiri, telah menerbitkan risalah-risalah tersebut. Dengan demikian, orang
mudah menemukan kejelasan mengenai posisi dan paham al-Kindi dalam filsafatnya.
Menurut al-Kindi, filsafat adalah pengetahuan kepada yang benar (knowledge of
truth). Al-Quran yang membawa argumen-argumen yang lebih meyakinkan dan benar
tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang dihasilkan filsafat.
Bertemunya agama dan filsafat dalam kebenaran dan kebaikan sekaligus menjadi
tujuan dari keduanya.
Dengan demikian, menurut
al-Kindi, orang yang menolak filsafat berarti mengingkari kebenaran. Dia
mengibaratkan orang yang mengingkari kebenaran tersebut tidak jauh berbeda
dengan orang yang memperdagangkan agama, dan orang itu pada hakekatnya tidak
lagi beragama karena ia telah menjual agamanya. Pada beberapa hal, al-Kindi
sependapat dengan filosof terdahulunya seperti Plato dan Arisoteles. Namun,
dalam hal-hal tertentu, al-Kindi mempunyai pandangannya sendiri.
Para sejarawan sepakat untuk
menempatkan al-Kindi sebagai seorang muslim pertama yang mempelajari filsafat.
Selain seorang filosof, al-Kindi juga dikenal juga sebagai penerjemah terbaik
di masanya. Sepeninggal al-Kindi, muncullah filosof-filosof muslim kenamaan
yang terus mengembangkan filsafat. Di antara mereka adalah Al-Farabi, Ibnu
Sina, Ibnu Rusyd, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Abduh, dan Muhammad Iqbal.
Menurut George Atiyeh
karya-karya tulis Al-Kindi dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan mencapai
sebanyak 270 risalah. Risalah-risalah itu, baik oleh Ibnu Nadim maupun Qifthi,
dikelompokkan dalam 17 kelompok, yaitu: 1. Filsafat, 2. Logika, 3 . Ilmu
hitung, 4. Globural, 5. Musik, 6. Astronomi, 7. Geometri, 8. Sperikal, 9.
Medis, 10. Astrologi, 11. Dialektika, 12. Psikologi, 13. Politik, 14. Meteorologi,
15. Dimensi, 16. Benda-benda pertama, 17. Spesies tertentu logam dan kimia.
0 komentar:
Posting Komentar