Sabtu, 11 Desember 2010

Mengapa Tidak Memaafkan ?

Bagi seorang mukmin ketika marah, hendaknya ia menyadari hakikat satu hal. Yakini bahwa apabila Anda marah pada seseorang karena sifatnya, ucapannya, kelakuannya, tindak tanduknya atau lainnya, maka sama halnya Anda telah marah pada perbuatan Allah swt. Apabila Anda jengkel dan benci pada orang yang memaki-maki Anda, mempencundangi Anda atau menipu Anda, maka sama pula Anda jengkel dan benci pada laku perbuatan Allah. Apabila Anda kesal, ngedumel, dan marah karena keinginan Anda tidak tercapai, harapan Anda tidak terlaksanakan atau doa Anda sulit terkabul, maka Anda sama saja marah dan tidak ridha terhadap keputusan /ketetapan Allah.

      Demikian ini dikarenakan sejatinya tidak ada yang berbuat kecuali hanya Allah semata. Dialah yang memiliki kehendak, yang menciptakan, dan menggerakan makhluk-makhluk-Nya. Maka setiap yang berbuat dan bergerak dari selain-Nya hanyalah alat abagi-Nya. Termasuk pula orang yang kita marahi, sejatinya atas kehendak dan perbuatan Allah.
      Sunguh Anda patut bertanya pada diri Anda sendiri saat marah. Adakah orang yang Anda marahi itu benar-benar bersalah dan patut Anda marah ? Bisa jadi kemarahan Anda itu justru muncul dari kesalahan Anda sendiri, bukan dari salahnya. Bisa jadi Anda jengkel dan mencaci makinya karena rasa dendam dan iri yang bersarang di hati Anda. Anda marah padanya karena hendak menunjukkan kesombongan Anda padanya. Anda marah dan mencak-mencak, padahal orang yang Anda marahi itu hendak menasihati kebaikan pada diri Anda.
      Atau jika memang orang yang Anda marahi itu telah berbuat salah pada Anda, bisa jadi perbuatan salahnya itu tidak disengaja, bisa pula karena dia orang yang jahil/bodoh, atau bisa pula karena dia memendam iri pada diri Anda yang suka pamer dan berbuat sombong.
      Dengan dalih dan alasan apapun, toh kesalahan itu telah diperbuatnya, toh kejadian telah terjadi, perbuatannya telah dilakukan, dan ucapannnya telah keluar dari bibirnya. Anda mau marah-marah, itu sama saja percuma. berusaha memaafkan kesalahan orang lain adalah pilihan terbaik untuk mengembalikan kebahagiaan dan kedamaian. Untuk belajar memaafkan kesalahan orang lain akan dapat mensucikan jiwa kita, meninggikan kedudukan kita, dan menguntungkan diri kita sendiri. Belajar untuk memaafkan orang lain adalah langkah yang penting untuk menggapai maghfirah Allah dan ridha-Nya.
       "Barangsiapa menolak kemarahannya, maka Allah akan menolak siksa-Nya darinya." (HR. Thabrani)
     Camkanlah hal ini benar-benar, niscaya akan Anda sadari bahwa kemarahan Anda itu sungguh tidak patut, tidak layak, dan akan merugikan diri Anda sendiri.



Sumber : Buku :)

0 komentar:

Posting Komentar